Kontestan Sudah Berhak Gelar KDI
A
A
A
Sebanyak 28 kontestan yang berhasil memasuki babak Kontes ajang Kontes Dangdut Indonesia (KDI) 2015 merupakan peserta yang memiliki bakat. Mereka pun sudah berhak memakai gelar KDI di belakang nama masing-masing.
Saat ini sudah ada beberapa nama yang tereliminasi, tetapi mereka bisa menggunakan nama KDI di belakang namanya. Seperti Putri asal Jakarta dan Silvia asal Cianjur, keduanya boleh menamai Putri KDI dan Silvia KDI. Demikian kontestan lainnya, yakni Mahesya (Pekanbaru), Ayudia (Sarolangun), Kaka (Purwakarta), Yogie (Bukit Tinggi), Azizah (Maumere), RIsti (Kuala Kapuas), Khori (Jakarta), FIko (Babel), Aidil (Pinrang), Nur (Tuban), Resi (Sukabumi), Wahid (Gorontalo), Noval (Prabumulih, Palembang), Wening (Kebumen), Eni (Lumajang), Fauzi (Bima), Baref (Trenggalek), dan Rizi (Padang).
Sementara empat kontestan yang lolos melalui wild cardadalah Ferra (Sumedang), Ratu (Makassar), dan Anna (Bekasi), “KDI 2015 ini sudah sampai ke-24 episode, Alhamdulillah dan sekarang tinggal 25 episode lagi akan mencapai babak final,” kata Gerryndra selaku Eksekutif Produser KDI 2015. Kendati sudah berhak menyandang gelar KDI, para kontestan tidak ingin menyerah begitu saja.
Mereka ingin meraih mimpi menjadi bintang KDI. Persaingan tersebut membuat ajang pencarian bakat ini menjadi lebih seru. Keseruan lainnya, tahun ini KDI tidak ada grouping ataupun pembagian jadwal tampil para kontestan. Peserta akan bersaing secara individual dengan peserta lainnya. Hal itu dimaksudkan agar masyarakat Indonesia juga bisa melihat perkembangan dari masing-masing kontestan yang berlangsung setiap Senin hingga Jumat di MNCTV, mulai pukul 20.00 WIB.
“Tahun ini kita akan mencari penyanyi berkualitas, tapi dengan konsep menghibur. Berbeda dengan tahun lalu, KDI 2014kita buat suasananya seperti kelas. Sekarang kami ingin pemirsa yang nonton itu dapat serunya, dapat hiburannya, juga dapat ilmunya, dan ini yang kami tekankan sekarang,” kata Gerryndra.
Sebagai pelopor ajang pencarian bakat dangdut pertama dan terbesar di Indonesia, Gerryndra juga menggodok para kontestan untuk menjadi bintang yang berkualitas, seperti para alumnus KDIsebelumnya. “Kami mencari bintang dangdut yang pastinya akan bertahan di musik dangdut itu sendiri,” ujarnya.
Untuk memberi bekal dan ilmu kepada para kontestan KDI 2015 yang masih bertahan ini, mereka dididik di karantina di Apartemen Puri Kasablanka Kuningan, Jakarta. Di tempat ini, para kontestan menghabiskan waktu untuk latihan dan istirahat. “Kami latihan vokal, latihan koreografi juga.
Kami ajari semuanya sehingga para peserta mempunyai pengetahuan yang cukup soal musik,” tambah Rudi Hendardi selaku Kepala Sekolah KDI 2015. Para kontestan juga akan mendapat masukan berharga dari para juri yang merupakan orang-orang yang ahli di bidangnya. Juri-juri KDI 2015 ini, yakni Bertha, Iyeth Bustami, Denada, Mansyur S, Ayu Ting-Ting, dan Ikke Nurjannah.
Para juri ini akan membuat lulusan KDImenjadi penyanyi dangdut yang mampu bersaing. “Mereka (kontestan KDI) punya kualitas yang saya jamin pasti tidak kalah dan bahkan lebih baik dibandingkan kontes dangdut yang di TV sebelah. Saya yakin sekali,” katanya.
Fatturahman hakim
Saat ini sudah ada beberapa nama yang tereliminasi, tetapi mereka bisa menggunakan nama KDI di belakang namanya. Seperti Putri asal Jakarta dan Silvia asal Cianjur, keduanya boleh menamai Putri KDI dan Silvia KDI. Demikian kontestan lainnya, yakni Mahesya (Pekanbaru), Ayudia (Sarolangun), Kaka (Purwakarta), Yogie (Bukit Tinggi), Azizah (Maumere), RIsti (Kuala Kapuas), Khori (Jakarta), FIko (Babel), Aidil (Pinrang), Nur (Tuban), Resi (Sukabumi), Wahid (Gorontalo), Noval (Prabumulih, Palembang), Wening (Kebumen), Eni (Lumajang), Fauzi (Bima), Baref (Trenggalek), dan Rizi (Padang).
Sementara empat kontestan yang lolos melalui wild cardadalah Ferra (Sumedang), Ratu (Makassar), dan Anna (Bekasi), “KDI 2015 ini sudah sampai ke-24 episode, Alhamdulillah dan sekarang tinggal 25 episode lagi akan mencapai babak final,” kata Gerryndra selaku Eksekutif Produser KDI 2015. Kendati sudah berhak menyandang gelar KDI, para kontestan tidak ingin menyerah begitu saja.
Mereka ingin meraih mimpi menjadi bintang KDI. Persaingan tersebut membuat ajang pencarian bakat ini menjadi lebih seru. Keseruan lainnya, tahun ini KDI tidak ada grouping ataupun pembagian jadwal tampil para kontestan. Peserta akan bersaing secara individual dengan peserta lainnya. Hal itu dimaksudkan agar masyarakat Indonesia juga bisa melihat perkembangan dari masing-masing kontestan yang berlangsung setiap Senin hingga Jumat di MNCTV, mulai pukul 20.00 WIB.
“Tahun ini kita akan mencari penyanyi berkualitas, tapi dengan konsep menghibur. Berbeda dengan tahun lalu, KDI 2014kita buat suasananya seperti kelas. Sekarang kami ingin pemirsa yang nonton itu dapat serunya, dapat hiburannya, juga dapat ilmunya, dan ini yang kami tekankan sekarang,” kata Gerryndra.
Sebagai pelopor ajang pencarian bakat dangdut pertama dan terbesar di Indonesia, Gerryndra juga menggodok para kontestan untuk menjadi bintang yang berkualitas, seperti para alumnus KDIsebelumnya. “Kami mencari bintang dangdut yang pastinya akan bertahan di musik dangdut itu sendiri,” ujarnya.
Untuk memberi bekal dan ilmu kepada para kontestan KDI 2015 yang masih bertahan ini, mereka dididik di karantina di Apartemen Puri Kasablanka Kuningan, Jakarta. Di tempat ini, para kontestan menghabiskan waktu untuk latihan dan istirahat. “Kami latihan vokal, latihan koreografi juga.
Kami ajari semuanya sehingga para peserta mempunyai pengetahuan yang cukup soal musik,” tambah Rudi Hendardi selaku Kepala Sekolah KDI 2015. Para kontestan juga akan mendapat masukan berharga dari para juri yang merupakan orang-orang yang ahli di bidangnya. Juri-juri KDI 2015 ini, yakni Bertha, Iyeth Bustami, Denada, Mansyur S, Ayu Ting-Ting, dan Ikke Nurjannah.
Para juri ini akan membuat lulusan KDImenjadi penyanyi dangdut yang mampu bersaing. “Mereka (kontestan KDI) punya kualitas yang saya jamin pasti tidak kalah dan bahkan lebih baik dibandingkan kontes dangdut yang di TV sebelah. Saya yakin sekali,” katanya.
Fatturahman hakim
(bbg)